Bukankah terpisah atau ketidak jangkauan kepada tuhan dambaan hati merupakan siksaan paling menyakitkan jiwa dan hati
Haruskan kemaharapuhan hati karena cintanya kepada sosok, menerima paksaan untuk merasa salah dan penyesalan, untuk kasus itu.. ‘Persaan salah dan penyesalan semu…
Sekecil celah peluang membuat pecinta begitu berharga, walau secara alur normal seharusnya sudah lama harus beranjak karena telah terjadi keganjilan dan ketidakadilan.
Apakah terpaksa harus menyalahkan diri, untuk sesuatu yang tidak seharusnya, ….
Haruskah mengemban dua beban maha besar. Keterasingan dari pujaan jiwa dan dipaksa merasa salah, dari tuduhan dan pemuar balikan fakta.
Ahfa Rahman
05 September 2011