Rumah Karya

  • Beranda
  • Puisi
  • Prosa
    • Tentang Uswah
    • Tentang Aku dan Jean
    • Tentang Perempuan
    • Prosa Teologis
    • Prosa Erotis
    • Untuk Cinta
    • Refleksi
  • Renungan
  • Esai
  • Resensi Film
  • Fotografi
  • Desain Grafis
  • Penulis
    • Galeri

Cinta Yang Tak Pernah Ter-imani

4/25/2014

0 Comments

 
Aku gagal menjadikan cintaku seperti tuhan yang selalu diimani oleh hambanya

Cintaku ada, mulia, dan eksis, tetapi sungguh tragis, hamba cintaku tak pernah mengimani wujud, keesaaan dan kekekalannya.

Dia lebih mengimani cinta yang sementara, cinta permainan, dan cinta yang tidak betul-betul haqiqi.

Dia terperdaya oleh kitab-kitab palsu dan belum sempurna. Dia terhipnotis oleh budaya jahiliyah cinta yang maha menghanyutkan dan menghancurkan. Sayang ketika itu tidak ada malaikat yang berkenan menyampaikan wahyu cintaku...

Ingatkah engkau de.. Pada awal cinta itu mulai bersemi, engkau lebih meng-imani orang-orang disekelilingmu, engkau sama sekali tidak percaya firman-firmanku yang terucap melalui lisan yang jujur dan suci.

Lalu dogma-dogma itu membuatmu memilih jalan lain, menuju tuhan cinta fiksi, sebuah jalan yang ketika itu membahagiakanmu, namun selalu berakhir dengan tragis dan cuma-cuma.

Tetapi ternyata cintaku maha penyabar dan pemaaf. Dia bertawakal dalam perihnya penantian dan harapan. Dia selalu menangis menunggu harapan itu muncul lagi dengan doa-doa syahdu kepada sang tuhan sejati.

Lalu datang kesempatan itu, entah kesempatan ataukah hanya persepsi sepihak..? aku tidak tahu, tapi cintaku selalu ulet untuk menggapai harapannya.

Ingatkah engkau de’...., ternyata sekali lagi engkau tidak mengimani cinta itu. Cinta yang mulia itu kau anggap sebagai hari pembalasan, walaupun air mataku telah berhamburan untuk meyakinkanmu. Sungguh tragis dan konyol. Sebuah fenomena yang membuatku gelap akan sinar terang cinta.

Engkau tetap memilih jalanmu, dan ternyata itulah jalan yang kau pilih. Kami semua menangis akan kabar dan keadaanmu disana.., sungguh nama harummu telah pudar tertiup angin dan takkan pernah kembali.... sungguh sangat disayangkan de......, sungguh sangat disayangkan.....

Kalau itu memang jalanmu de....... selalu berbahagialah dalam jalanmu itu.....

Ahfa Rahman
27 Agustus 2009


0 Comments

    Author

    Ahfa Rahman Syah

    Archives

    April 2014

    Tentang Uswah

    All
    > Aku Bermimpi Indah..
    > Aku Masih Merasa..
    > Aku Pernah Yakin..
    > Antara Agama...
    > Antara Cinta...
    > Cerita Yang Terus..
    > Cinta Yang Tak Pernah..
    > Cita-Cita Ini....
    > Dia Adalah Bangsawan
    > Fatamorgana 1
    > Fatamorgana 2
    > Imperialisasi Cinta
    > Kami Terpisah..
    > Kaum Hawa
    > Kebiasaan Yang Maha..
    > Kesunyian Dalam Takbir
    > Ketika Mereka..
    > Ketika Waktu..
    > Kuingin Menyalurkan..
    > Last Letter To Uswah
    > Mencari Dan Mencerna..
    > Mencintainya Seperti..
    > Pertanyaan Besar..
    > Revalina...
    > Tak Berdaya
    > Tentang Perasaan
    > Tentang Picik..
    > Tidak Berani Berharap
    > Untuk Dia...

Powered by Create your own unique website with customizable templates.