Menuju ikhlas adalah sebuah perjuangan, perjuangan yang bersenjatakan batin. Ikhlas tidak semudah mengeja kata itu, atau merelakan beberapa uang logam kepada pengemis. Atau memaafkan orang yang telah memukul kita. Usaha ikhlas pada level tertinggi akan semakin membuat kita merasa berat dan sulit. Akan banyak pertimbangan dan perenungan. Pada tataran ini banyak orang tidak bisa merelakan secara batin.. tapi secara lisan itu banyak, karena itu itu norma dan budaya..
Ikhlas pada level ini menyangkut banyak hal dalam batin dan hati, melibatkan unsur-unsur terkecil dalam memori2 kehidupan, melibatkan untung dan rugi tentang sebuah kejadian. Atau harus melihat sejauh mana pelaku kesalahan menyesali dan menyadari kesalahan…
Pada dasarnya manusia akan selalu berbicara tentang untung atau rugi, manusia akan sedih atau marah ketika dia merasa rugi, dia akan tertekan dan lebih akan termotivasi kepada sikap dendam dan meminta ganti rugi, atau paling tidak pelaku kejahatan menerima kerugian yang serupa. Manusia yang terdholimi akan lebih mengharap karma kepada pihak yang melakukan kejahatan, atau jika dalam sebuah kasus dia akan berharap menjadi pemenang di kemudian hari. dalam tataran ini keikhlasan tampak seperti hidayah, “tuhan yang memberikan” orang yang ikhlas, berarti itu adalah intervensi tuhan. Sangat mustahil dalam keadaan psikis seperti ini orang berbatin ikhlas…
Banyak orang berikhlas secara lisan, tidak secara substansi (batin), orang yang memaksakan berikhlas secara batin kadang akan jatuh bangun, terkadang dia merasa ikhlas.., lalu berubah lagi menjadi tidak ikhlas.
Yakinlah tuhan akan memberikan kompensasi akan kerugianmu, percayalah tuhan akan membalas perbuatan baik atau buruk sekecil apapun perbuatan manusia. Hal-hal itulah yang akan mendorongmu untuk ikhlas yang sebenarnya. Kalau kita pihak yang dholim.. menyesallah dengan sungguh sungguh dan minta maaflah dengan baik.., atau bahakn penebusan.. hal-hal itulah yang bias membuat orang yang kamu dholimi merasa lebih baik dan ikhlas.
Berjuanglah untuk sebuah keikhlasan….
Ahfa Rahman
20-08-2011
Ikhlas pada level ini menyangkut banyak hal dalam batin dan hati, melibatkan unsur-unsur terkecil dalam memori2 kehidupan, melibatkan untung dan rugi tentang sebuah kejadian. Atau harus melihat sejauh mana pelaku kesalahan menyesali dan menyadari kesalahan…
Pada dasarnya manusia akan selalu berbicara tentang untung atau rugi, manusia akan sedih atau marah ketika dia merasa rugi, dia akan tertekan dan lebih akan termotivasi kepada sikap dendam dan meminta ganti rugi, atau paling tidak pelaku kejahatan menerima kerugian yang serupa. Manusia yang terdholimi akan lebih mengharap karma kepada pihak yang melakukan kejahatan, atau jika dalam sebuah kasus dia akan berharap menjadi pemenang di kemudian hari. dalam tataran ini keikhlasan tampak seperti hidayah, “tuhan yang memberikan” orang yang ikhlas, berarti itu adalah intervensi tuhan. Sangat mustahil dalam keadaan psikis seperti ini orang berbatin ikhlas…
Banyak orang berikhlas secara lisan, tidak secara substansi (batin), orang yang memaksakan berikhlas secara batin kadang akan jatuh bangun, terkadang dia merasa ikhlas.., lalu berubah lagi menjadi tidak ikhlas.
Yakinlah tuhan akan memberikan kompensasi akan kerugianmu, percayalah tuhan akan membalas perbuatan baik atau buruk sekecil apapun perbuatan manusia. Hal-hal itulah yang akan mendorongmu untuk ikhlas yang sebenarnya. Kalau kita pihak yang dholim.. menyesallah dengan sungguh sungguh dan minta maaflah dengan baik.., atau bahakn penebusan.. hal-hal itulah yang bias membuat orang yang kamu dholimi merasa lebih baik dan ikhlas.
Berjuanglah untuk sebuah keikhlasan….
Ahfa Rahman
20-08-2011