Kehidupan tak ubahnya seperti rantai makanan, satu sama lain amat bergantungan. Kalau dalam rantai makanan terdapat jenis binatang dan tumbuhan, maka dalam rantai kehidupan terdapat beraneka profesi dan kedudukan. Seandainya seluruh manusia berada dalam keadaan yang sama, kehidupan ini tidak akan berjalan, maha suci tuhan yang telah menciptakan manusia dengan profesi dan kedudukan yang variatif sehingga kehidupan ini tampak dinamis.
Setiap manusia mempunyai peluang dan kesempatan masing-masing. Dalam kesempatannya itu terdapat potensi kesedihan dan kebahagiaan. Manusia itu sendirilah yang mampu menggalinya. Apakah ia mampu menggali kebahagiaan itu, atau ia hanya mampu menggali kesedihan dalam kesempatannya itu.
Manusia banyak yang belum bijak dan dewasa dalam memahami kehidupan. Ia selalu terbelenggu oleh rasa iri dan dengki. Ia selalu ingin merasakan kesempatan dan peluang orang lain. Ia tidak pernah mengetahui peluang dan kesempatannya sendiri yang sebenarnya juga mampu memberikan kebahagiaan baginya.
Sebenarnya tuhan telah menetapkan peluang dan kesempatan manusia. Nah dari situlah kata usaha selanjutnya bisa dimainkan. Sebuah usaha manusia hanya berlaku pada peluang dan kesempatannya masing-masing.
Salah satu tugas manusia adalah bersyukur atas pemberian tuhan, dan bersyukur salah satunya bisa dimanifestasikan dengan berbahagia dalam menjalani hidup. Manusia yang bijak dia akan mencari kebahagiaan yang ada pada dirinya, bukan bermimpi yang tidak realistis, karena banyak termenung mengharapkan sesuatu yang tidak ada hanya membuang waktu dan merusak diri sendiri.
Jika anda seorang petani, kebahagiaan anda adalah melihat padi yang mulai menguning, menghasilkan bahan pokok yang dibutuhkan banyak orang, menikmati alam yang masih natural, dan menikmati kehidupan sosial masyarakat yang penuh rasa kekeluargaan. Jika anda seorang seniman, maka kebahagiaan anda adalah membuat lukisan, desain, kaligrafi dan lain sebagainya.. serta rasa puas akan karya agung tersebut. Satukanlah jiwa anda kepada karya-karya anda sehingga anda begitu menikmati karya tersebut. Dan Jika anda seorang karyawan, kebahagiaan anda adalah menyenangkan atasan anda dengan pekerjaan dan prestasi anda yang gemilang. Begitu juga jika anda seorang musisi, dengarkanlah lagu-lagu yang merdu, lihatlah alam, refleksikanlah, lalu ciptakan lagu-lagu yang indah sebagai penyemangat hidup. Itulah kebahagiaan anda, setiap hal disamping anda pasti bisa memberikan kebahagiaan asal anda mau dan bisa mengolah dan menggalinya.
Tetapi jika keinginan anda adalah hal yang prinsipil, sebagai contoh anda ingin menikah tapi tak kunjung datang jodoh anda, padahal anda sudah sangat ingin menyalurkan rasa kasih sayang. Jika begitu, salurkanlah untuk sementara rasa kasih sayang anda kepada keluarga anda, rekan-rekan anda, handai tolan dll. Jangan bersedih, karena kebahagiaan yang anda inginkan itu pasti akan datang, asal anda tetap mau berusaha dan berdoa.
Hanya dengan itulah kita mampu melewati kehidupan yang penuh godaan ini. Percayalah pada diri anda bahwa anda mampu membuat kebahagiaan bagi diri anda sendiri sesuai dengan peluang dan kesempatan anda. Dengan begitu anda akan menjadi manusia yang pandai bersyukur sehingga kenikmatan anda akan dilipatgandakan olehnya. Lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna ‘adzabi lasyadidi. Yang pasti kita semua harus ingat bahwa setiap profesi dan kedudukan manusia tentu terdapat nilai plus dan konsekwensinya.
Ahfa R Syach
11-03-2010
Setiap manusia mempunyai peluang dan kesempatan masing-masing. Dalam kesempatannya itu terdapat potensi kesedihan dan kebahagiaan. Manusia itu sendirilah yang mampu menggalinya. Apakah ia mampu menggali kebahagiaan itu, atau ia hanya mampu menggali kesedihan dalam kesempatannya itu.
Manusia banyak yang belum bijak dan dewasa dalam memahami kehidupan. Ia selalu terbelenggu oleh rasa iri dan dengki. Ia selalu ingin merasakan kesempatan dan peluang orang lain. Ia tidak pernah mengetahui peluang dan kesempatannya sendiri yang sebenarnya juga mampu memberikan kebahagiaan baginya.
Sebenarnya tuhan telah menetapkan peluang dan kesempatan manusia. Nah dari situlah kata usaha selanjutnya bisa dimainkan. Sebuah usaha manusia hanya berlaku pada peluang dan kesempatannya masing-masing.
Salah satu tugas manusia adalah bersyukur atas pemberian tuhan, dan bersyukur salah satunya bisa dimanifestasikan dengan berbahagia dalam menjalani hidup. Manusia yang bijak dia akan mencari kebahagiaan yang ada pada dirinya, bukan bermimpi yang tidak realistis, karena banyak termenung mengharapkan sesuatu yang tidak ada hanya membuang waktu dan merusak diri sendiri.
Jika anda seorang petani, kebahagiaan anda adalah melihat padi yang mulai menguning, menghasilkan bahan pokok yang dibutuhkan banyak orang, menikmati alam yang masih natural, dan menikmati kehidupan sosial masyarakat yang penuh rasa kekeluargaan. Jika anda seorang seniman, maka kebahagiaan anda adalah membuat lukisan, desain, kaligrafi dan lain sebagainya.. serta rasa puas akan karya agung tersebut. Satukanlah jiwa anda kepada karya-karya anda sehingga anda begitu menikmati karya tersebut. Dan Jika anda seorang karyawan, kebahagiaan anda adalah menyenangkan atasan anda dengan pekerjaan dan prestasi anda yang gemilang. Begitu juga jika anda seorang musisi, dengarkanlah lagu-lagu yang merdu, lihatlah alam, refleksikanlah, lalu ciptakan lagu-lagu yang indah sebagai penyemangat hidup. Itulah kebahagiaan anda, setiap hal disamping anda pasti bisa memberikan kebahagiaan asal anda mau dan bisa mengolah dan menggalinya.
Tetapi jika keinginan anda adalah hal yang prinsipil, sebagai contoh anda ingin menikah tapi tak kunjung datang jodoh anda, padahal anda sudah sangat ingin menyalurkan rasa kasih sayang. Jika begitu, salurkanlah untuk sementara rasa kasih sayang anda kepada keluarga anda, rekan-rekan anda, handai tolan dll. Jangan bersedih, karena kebahagiaan yang anda inginkan itu pasti akan datang, asal anda tetap mau berusaha dan berdoa.
Hanya dengan itulah kita mampu melewati kehidupan yang penuh godaan ini. Percayalah pada diri anda bahwa anda mampu membuat kebahagiaan bagi diri anda sendiri sesuai dengan peluang dan kesempatan anda. Dengan begitu anda akan menjadi manusia yang pandai bersyukur sehingga kenikmatan anda akan dilipatgandakan olehnya. Lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna ‘adzabi lasyadidi. Yang pasti kita semua harus ingat bahwa setiap profesi dan kedudukan manusia tentu terdapat nilai plus dan konsekwensinya.
Ahfa R Syach
11-03-2010