Kawan, diam itu sepertinya lebih baik daripada banyak bicara, seseorang yang diam dan hanya berbicara seperlunya, dia adalah orang yang terhormat dan paling tidak selalu setia menjaga harga dirinya didepan orang lain.
Lidah itu licin sekali, sedikit saja kamu terpeleset, maka bisa saja kamu menyakiti orang lain untuk masa yang panjang. Rasa sakit luka memar bisa sembuh beberapa hari, namun luka hati siapa tahu bisa mengendap dalam hati korban seumur hidupnya,
orang yang banyak bicara dia belum menemukan kedewasaan dan kematangan hidup, dia masih kekanak-kanakan.. karena orang yang banyak bicara tidak jarang penuh dengan omong kosong, pencitraan positif, dan bahkan kebohongan-kebohongan.
Orang yang banyak bicara tidak memiliki harga diri yang baik diantara sesamanya, karena orang yang banyak bicara tentu akan membosankan dan jika dia tidak bisa mengontrol dia akan berlebih-lebihan, sehingga tidak sadar orang yang banyak bicara itu telah keluar dari etika dan suasana hati. Setelah itu terjadi anggapan orang lain akan buruk kepada kita.
Orang yang banyak bicara kadang punya banyak musuh, karena sengaja atau tidak dia pasti sering menyinggung orang lain, bayangkan dalam pengalaman anda.. pernahkah anda tersinggung dengan perkataan yang paling menyakitka bagi anda. Tentu terasa perih dan anda akan selalu ingat kata itu sampai kapanpun, karena memang luka hati itu belum pernah ada obatnya.
Orang yang banyak bicara kadang tidak punya teman, karena dia dianggap sebagai pembual, orang yang banyak bicara mungkin maksimal 40% dari pembicaraannya yang penting dan jujur, siasanya anda telah meneber dosa dan fitnah.
Diam adalah hikmah, tapi sedikit sekali pelakunya, itu adalah wejangan dalam Islam, bahkan rasulullah mengajari kita, bahwa jika kita mengimani Allah dan hari akhir, maka kita sebaiknya diam atau berkata yang baik. Itu banyak hikmahnya kawan, kamu perhatikan saja orang yang pendiam dan hanya bicara yang baik dan seperlunya saja. Dia lebih terlihat berwibawa dan memiliki harga diri, daripada mereka yang banyak membual, terlihat membosankan.
Untuk itu jika anda ingin selamat, diamlah..., dan bicara yang baik dan seperlunya saja...
Ahfa Rahman
29-05-2009
Lidah itu licin sekali, sedikit saja kamu terpeleset, maka bisa saja kamu menyakiti orang lain untuk masa yang panjang. Rasa sakit luka memar bisa sembuh beberapa hari, namun luka hati siapa tahu bisa mengendap dalam hati korban seumur hidupnya,
orang yang banyak bicara dia belum menemukan kedewasaan dan kematangan hidup, dia masih kekanak-kanakan.. karena orang yang banyak bicara tidak jarang penuh dengan omong kosong, pencitraan positif, dan bahkan kebohongan-kebohongan.
Orang yang banyak bicara tidak memiliki harga diri yang baik diantara sesamanya, karena orang yang banyak bicara tentu akan membosankan dan jika dia tidak bisa mengontrol dia akan berlebih-lebihan, sehingga tidak sadar orang yang banyak bicara itu telah keluar dari etika dan suasana hati. Setelah itu terjadi anggapan orang lain akan buruk kepada kita.
Orang yang banyak bicara kadang punya banyak musuh, karena sengaja atau tidak dia pasti sering menyinggung orang lain, bayangkan dalam pengalaman anda.. pernahkah anda tersinggung dengan perkataan yang paling menyakitka bagi anda. Tentu terasa perih dan anda akan selalu ingat kata itu sampai kapanpun, karena memang luka hati itu belum pernah ada obatnya.
Orang yang banyak bicara kadang tidak punya teman, karena dia dianggap sebagai pembual, orang yang banyak bicara mungkin maksimal 40% dari pembicaraannya yang penting dan jujur, siasanya anda telah meneber dosa dan fitnah.
Diam adalah hikmah, tapi sedikit sekali pelakunya, itu adalah wejangan dalam Islam, bahkan rasulullah mengajari kita, bahwa jika kita mengimani Allah dan hari akhir, maka kita sebaiknya diam atau berkata yang baik. Itu banyak hikmahnya kawan, kamu perhatikan saja orang yang pendiam dan hanya bicara yang baik dan seperlunya saja. Dia lebih terlihat berwibawa dan memiliki harga diri, daripada mereka yang banyak membual, terlihat membosankan.
Untuk itu jika anda ingin selamat, diamlah..., dan bicara yang baik dan seperlunya saja...
Ahfa Rahman
29-05-2009