Rumah Karya

  • Beranda
  • Puisi
  • Prosa
    • Tentang Uswah
    • Tentang Aku dan Jean
    • Tentang Perempuan
    • Prosa Teologis
    • Prosa Erotis
    • Untuk Cinta
    • Refleksi
  • Renungan
  • Esai
  • Resensi Film
  • Fotografi
  • Desain Grafis
  • Penulis
    • Galeri

Gitar Tengah Malam

5/7/2014

0 Comments

 
Malam mengambil gilirannya,
Angin berdesis sepoi dan ringan,
Langit merangkul manusia terjaga dengan pelukan sunyi dan senyap
Alam bersikap hening, hampir tanpa suara, kumbang malampun berpuasa bernyanyi, seperti bisu..

Lalu terdengar petikan nada
Kulihat dua gitar memetik senar-senar tanah menyembulkan nada, nada berirama teratur
satu gitar terlihat menawan, terbungkus balutannya berwarna merah dan hitam.
Insting musikalitaskupun mulai panik, mulai memikirkan nada, mulai menghayalkan lagu, mulai terhipnotis gelombang gelombang musik.

Sang gitarpun berdiri anggun dan menantang, menyombongkan diri, mengibaskan punggung badan gitarnya,
Matakupun terkesima, gelombang-gelombang nada sudah tak tahan mencuat dari mulutku, ku ingin bernyayi dan berdendang, menuju klimaks nada nada terakhir.
Namun hanya perasaanku yang bisa bernanyayi dan berdendang, karena gitar itu bukan milikkku.
Bukan hakku untuk kulepas balutannya, untuk ku tidurkan dipangkuanku, untuk kupetik dawai dawai indahnya, untukku meluapkan gairah bernyanyi.

Ahfa Rahman
8 Mei 2014
0 Comments
<<Previous
Forward>>

    Author

    Ahfa Rahman

    Archives

    May 2014
    April 2014

    Prosa Erotis

    All
    > Dahaga...
    > Ekspektasi..
    > Gitar Tengah Malam
    > Interpretasi Sebuah Botol
    > Kaki Yang Indah
    > Kemanusiawian
    > Labilnya Sang Nafsu
    > Lalu Lintas Kupu-Kupu
    > Orientasi Cintaku..
    > Perempuan Karya Seni..
    > Yang Tertahan

Powered by Create your own unique website with customizable templates.