Rumah Karya

  • Beranda
  • Puisi
  • Prosa
    • Tentang Uswah
    • Tentang Aku dan Jean
    • Tentang Perempuan
    • Prosa Teologis
    • Prosa Erotis
    • Untuk Cinta
    • Refleksi
  • Renungan
  • Esai
  • Resensi Film
  • Fotografi
  • Desain Grafis
  • Penulis
    • Galeri

Seperti Tinja

4/26/2014

0 Comments

 
Seperti tinja, manusia itu sendiri yang menciptakan, dan lalu dibencinya…

Kemarin aku menonton ulang  ulang film suckseed,  film komedi thailand yang lumayan segar  untuk membuang jenuh, film tentang anak-anak yang nekat membentuk band music tanpa bakat yang mumpuni dan terkesan selalu sial. Ada tokoh bernama Ped disitu, pada akhir cerita dia berkata kepada Ern, “tidak ada yang berubah dariku, aku masih seperti dulu, aku masih pecundang.”

Terkesan menyindirku….,

Sulit rasanya memiliki gelar manusia pecundang, walau historiku mengarah kesitu, selalu kalah, terhina, terdiskriminasi, dan selalu tidak beruntung walau effort serta pengorbanan hidupku sudah sangat lebih besar daripada yang lain. Segala kerja keras yang melebihi batas wajar tidak terapresiasi dan berbalik menjadi cemooh, dan keadaanku sekarang mencerminkan manusia tak berdaya yang penuh kegagalan. Berbeda di halnya di sana.. di luar sana, usaha yang sekedarnya menghasilkan kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia, banyak disana manusia memiliki keberuntungan.

Keadaan ruh dan kejiwaanku, menutup dan menggagalkan semua usaha fisikku, dalam perjalananku, aku hanya berkelana menggapai dunia dengan kemampuan fisikku tanpa ditemani oleh kesehatan mental dan psikologis. Dan ternyata itu adalah perjalanan yang sia-sia, semua hal ditentukan oleh jiwa yang sehat. Jangan memulai perjalanan hidup jika bermodalkan semangat fisik, tanpa bekal mental dan jiwa yang baik.

Aku lahir dan dibesarkan dengan lingkungan dan keadadan yang merusak kesehatan psikisku, fisikku mungkin lumayan tercukupi. Tapi para pendidikku melupakan kalau aku bukan sebatas tumpukan fisik, aku adalah manusia yang terdiri dari fisik dan dinamika kejiwaan.., aspek psikologisku rusak terbuai oleh kebodohan dan egoisitas mereka. Menjelma akut dan kronis…..

Dan pada hari ini aku mendakwa bahwa aku gagal, dan aku menderita, mereka para manusia mencemooh dan menjatuhkanku, tapi apakah mereka sadar sebuah fakta, bahwa mereka sendiri yang membentuk dan menghiasku seperti ini, lalu menganggap kegagalan ini adalah karenaku…

Ahfa Rahman
25-01-2013


0 Comments



Leave a Reply.

    Author

    Ahfa Rahman

    Archives

    June 2014
    April 2014

    Refleksi

    All
    > Ada Yang Tidak..
    > Aku Adalah Jalan
    > Aku Bersama..
    > Aku Dalam Ibarat
    > Aku Ingin Ruang Hampa
    > Aku Pasrah Kepadamu
    > Ambivalensi
    > Dilema
    > Dimana Titik Kebenaran..
    > Dunia
    > Hanya Tinggal Separuh
    > Harapan
    > Impian Untuk Tidur
    > Kebimbangan
    > Lapar
    > Masalah Yang Menyeret..
    > Mereka Cepat..
    > Obat Penenang
    > Pelacurpun...
    > Rumahku Nerakaku
    > Sendiri
    > Seperti Tinja
    > Statemen Pemberontakan
    > Tentang Sebuah Akad..
    > Tentang Seorang..
    > Tersesat
    > The Dreamland
    > They Are Too Strong

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.