Aku berdiri tanpa harga diri diatas pergumulan manusia, kesakitanku membuang kehormatanku, kerapuhanku menstimulasi penyimpulan manusia kepada ketidak wajaran. Aku tersiksa dalam jiwaku dan ragaku.., aku hanya bernapas dalam kematian di sebuah ruang kecil, kamar yang telah kudiami satu dekade.
Aku tersiksa dalam diriku, berakting gila dan berekspresi memilukan didalam ruang hampa tertutup, ruang privasi untuk mengekspresikan dan menjalani kehidupanku, aku sakit dan menikmati siksa, menelan takdir dan bertahan diatas kegelisahan dan lara yang meronta.
Aku bersusah untuk tampil wajar jika keluar menghirup udara peradaban, wajah ku buat segar menyapa dan memandang setiap manusia, langkah kupastikan tegap dan normal, pakaian kupastikan layak sekedarnya. Tapi tetaplah kulaitas jiwa selalu terpancar melalui raga bagaimanapun berakting.
Aku sepertinya tinggal separuh, ragaku tinggal separuh, jiwakupun tinggal separuh, seperti tampak hidup.., tapi jiwanya terkesan mati. Dan berapa lama aku harus berduka….
Ahfa Rahman
26 jan 2013