Selagi aku berbunga bunga, aku ingin menulis susuatu, karena suatu saat perasaaan ini mungkin akan pudar, dan menurutku perasaan ini cukup penting menjadi salah satu memori indah dalam hidupku.....
Berawal dari angan mbak.... sejenis persiapan untuk mencintai tanpa memperhatikan realitas sebenarnya.... karena latar belakang diri ini setengah putus asa dan dahaga akan kasih sayang....., niatku silaturahmi.. beserta mencari klarifikasi akan bidadari sejatiku yang telah pergi, disisipi sekelumit harapan barangkali kita tertulis di lauhul mahfudz, sehingga aku memulainya dengan silaturahmi yang telah lama terputus.
Aneh memang,... apalagi engkau termasuk perempuan yang aku benci, engkau termasuk salah satu pemain dalam drama panjang berpisahnya kami....,
Awalnya aku enggan... karena engkau salah satu sahabat yang ingin aku lupakan dalam hidupku. Selain itu aku juga malu.. karena aku angkuh dan egois akan tali silaturahmi yang sering engkau julurkan. Tapi demi ketenangan hatiku... , aku datang kepadamu dengan niat satu, menyelesaikan pertanyan besarku tentang uswah.
Ya... tidak ada yang istimewa.. jika dilihat bahwa aku adalah orang yang perfeksionis dan berselera tinggi. Padahal banyak perempuan di ibukota... tapi mungkin karena aku terbawa dramatisasi perasaan, yaitu aku ingin perempuan daerah...., sebenarnya semua itu berawal dari dunia yang mempermainkanku. Aku mencoba salah..... tetapi ketika aku diam kehidupan menyalahkanku. Aku ingin menggugurkan kewajibanku, yaitu berusaha..... setelah itu realitas apapun yang terjadi bukanlah urusanku lagi.
Kita terlihat akrab waktu berbicara, walaupun ada sedikit rasa canggung antara kita. Padahal telah lama kita terpisahkan oleh jarak dan rasa persahabatan. Sesekali kita bercanda...tertawa riang. Kita serius menelaah rahasia kehidupan dan menggali-gali sejarah masa lampau. Aku ucapkan terima kasih atas penjelasannya tentang uswah, saran, nasehat dan motivasi yang engkau berikan. Ya .... tebakanmu betul.. aku adalah orang yang amat rumit.....
Perhatianmu melalui pesan singkat membuat hatiku tersenyum dan riang. Terasa tersiksa... tapi menyenangkan....., membuatku terbang kedunia linglung. Membuatku terpaksa memikirkan jawaban untuk pertanyaan yang teramat sukar. Sebuah pertanyaan yang tidak berbasis ilmu pengetahuan. Ya.. Munglin hatiku menghayal terlalu tinggi. Namun paling tidak aku tahu bahwa kamu adalah orang yang peduli dan menghargai seseorang.
“Maaf jika aku lancang..” Aku memang pecinta amatiran, aku terlambat secara masa untuk bercinta. Sehingga aku merasakan fenomena cinta yang seharusnya dirasakan anak-anak 5 tahun dibawahku...
Ahfa Rahman
04-03-2010
Berawal dari angan mbak.... sejenis persiapan untuk mencintai tanpa memperhatikan realitas sebenarnya.... karena latar belakang diri ini setengah putus asa dan dahaga akan kasih sayang....., niatku silaturahmi.. beserta mencari klarifikasi akan bidadari sejatiku yang telah pergi, disisipi sekelumit harapan barangkali kita tertulis di lauhul mahfudz, sehingga aku memulainya dengan silaturahmi yang telah lama terputus.
Aneh memang,... apalagi engkau termasuk perempuan yang aku benci, engkau termasuk salah satu pemain dalam drama panjang berpisahnya kami....,
Awalnya aku enggan... karena engkau salah satu sahabat yang ingin aku lupakan dalam hidupku. Selain itu aku juga malu.. karena aku angkuh dan egois akan tali silaturahmi yang sering engkau julurkan. Tapi demi ketenangan hatiku... , aku datang kepadamu dengan niat satu, menyelesaikan pertanyan besarku tentang uswah.
Ya... tidak ada yang istimewa.. jika dilihat bahwa aku adalah orang yang perfeksionis dan berselera tinggi. Padahal banyak perempuan di ibukota... tapi mungkin karena aku terbawa dramatisasi perasaan, yaitu aku ingin perempuan daerah...., sebenarnya semua itu berawal dari dunia yang mempermainkanku. Aku mencoba salah..... tetapi ketika aku diam kehidupan menyalahkanku. Aku ingin menggugurkan kewajibanku, yaitu berusaha..... setelah itu realitas apapun yang terjadi bukanlah urusanku lagi.
Kita terlihat akrab waktu berbicara, walaupun ada sedikit rasa canggung antara kita. Padahal telah lama kita terpisahkan oleh jarak dan rasa persahabatan. Sesekali kita bercanda...tertawa riang. Kita serius menelaah rahasia kehidupan dan menggali-gali sejarah masa lampau. Aku ucapkan terima kasih atas penjelasannya tentang uswah, saran, nasehat dan motivasi yang engkau berikan. Ya .... tebakanmu betul.. aku adalah orang yang amat rumit.....
Perhatianmu melalui pesan singkat membuat hatiku tersenyum dan riang. Terasa tersiksa... tapi menyenangkan....., membuatku terbang kedunia linglung. Membuatku terpaksa memikirkan jawaban untuk pertanyaan yang teramat sukar. Sebuah pertanyaan yang tidak berbasis ilmu pengetahuan. Ya.. Munglin hatiku menghayal terlalu tinggi. Namun paling tidak aku tahu bahwa kamu adalah orang yang peduli dan menghargai seseorang.
“Maaf jika aku lancang..” Aku memang pecinta amatiran, aku terlambat secara masa untuk bercinta. Sehingga aku merasakan fenomena cinta yang seharusnya dirasakan anak-anak 5 tahun dibawahku...
Ahfa Rahman
04-03-2010