Merinding sedih dan sakit.., mencekam seperti biasa.., rasanya khas ketika jiwa ini tak mampu bersenandung dengan dambaannya. Seolah masa-masa pengenalan itu menjadi memori cinta, memori yang kadang berputar dibenakku mengingatkan segala kenikmatan dan kelezatan. Sekaligus mempersembahkan kegelisahan dan kenyerian, karena memorilah kadang kita tercabik oleh terkaman asmara.
Aku mengingatmu lagi hari-hari ini, keanggunanmu membuatku terbaring dan tersapu dari ketenangan hati. Sosokmu tenang dan lembut dibenakku, aku merasa butuh keibuanmu dan kesabaranmu untuk menimang dan membelai hatiku. Aku merindukanmu setelah agak lama kita ta’ bertatap dan bersua. Aku merindukan kita bisa beriringan kembali membunuh waktu dengan rutinitas-rutinitas kecil dan sederhana. Aku merindumu gadis mungil.. akan senyum dan pawakanmu yang meng’indahkan pandanganku, yang menyirami dan menenangkan hatiku, yang menghangatkan dan menyelimuti jiwaku. Di tanah mana dikau berpijak sekarang, jika ada malaikat dermawan aku akan memohon agar kau muncul dari pintu kamarku, lalu kita bercerita dan bermesra seperti kemarin.
Ahfa Rahman
14-08-2011
Aku mengingatmu lagi hari-hari ini, keanggunanmu membuatku terbaring dan tersapu dari ketenangan hati. Sosokmu tenang dan lembut dibenakku, aku merasa butuh keibuanmu dan kesabaranmu untuk menimang dan membelai hatiku. Aku merindukanmu setelah agak lama kita ta’ bertatap dan bersua. Aku merindukan kita bisa beriringan kembali membunuh waktu dengan rutinitas-rutinitas kecil dan sederhana. Aku merindumu gadis mungil.. akan senyum dan pawakanmu yang meng’indahkan pandanganku, yang menyirami dan menenangkan hatiku, yang menghangatkan dan menyelimuti jiwaku. Di tanah mana dikau berpijak sekarang, jika ada malaikat dermawan aku akan memohon agar kau muncul dari pintu kamarku, lalu kita bercerita dan bermesra seperti kemarin.
Ahfa Rahman
14-08-2011