Up in The Air
“Antara kehidupan yang real dan yang palsu”
Up in the air adalah film yang menceritakan tentang seseorang yang pekerjaannya adalah memecat karyawan. Dia disewa oleh bos-bos perusahaan karena mereka menyadari memecat bukanlah perkara mudah. Dia melakukan perjalanan dari 1 kota ke kota yang lain mendatangi perusahan yang menyewanya untuk memecat karyawan lalu memberikan treatment dan harapan-harapan agar yang bersangkutan tidak hilang kendali dan termotivasi untuk bangkit dalam hidupnya. Selain itu dia sering menjadi “motivator”di seminar-seminar dan yang menjadi tema kesukaannya adalah “Melepaskan Beban”. Ryan Bingham (George Cloney) sangat menikmati pekerjaan dan perjalanannya tersebut. Dia menghabiskan hampir sebagaian besar hidupnya dalam perjalanan udara dan singgah di hotel-hotel bandara, dan karena hal itu muncullah ambisi pribadi untuk mencapai radius mil tertentu dalam perjalanan udaranya. Sebagai seorang individu dia memiliki prinsp hidup yang tak biasa, dia tidak ingin menikah, tidak ingin punya anak, tidak ingin punya beban dan tanggung jawab, serta hal-hal lain yang identik dengan kehidupan normal.
Dalam perjalannanya Ryan bertemu dengan 2 perempaun, Alex Goran “Vera Farmiga” yang kemudian terlibat “affair” dengannya, dan Natalie Keener “Anna Kendrick” seorang karyawan muda kantornya yang sempat mengajukan ide tentang memecat karyawan menggunakan video chat untuk menghemat biaya. Karena tidak setuju dengan idenya serta menganggap Natalie tidak paham penuh tentang pemecatan, Ryan terpaksa mengajaknya “beterbangan” untuk mengajari dan menunjukkan bahwa memecat tidaklah semudah yang dipikirkannya.
Hubungannya asmaranya dengan Alex terlihat menarik, karena sama2 “penerbang”, mereka mengatur jadwal agar bisa bertemu di pemberhentian dan waktu yang sama. Di sela-sela itulah mereka melepas rindu dan melakukan hubungan asmaranya. Bersama Natalie dia melakukan pekerjaannya memecat karyawan. Dalam interaksinya, Ryan mendapati seorang Natalie dengan karakternya yang lugu dan memiliki kecenderungan dan fanatisme kepada kehidupan yang normal; menikah, karir, komitmen, kepekaan terhadap masalah, menyadari beban dan tanggung jawab dsb. Sangat berbeda dengan prinsip dan gaya hidup Ryan. Pada suatu waktu adik Ryan yang akan menikah memiliki permintaan yang unik yaitu membuatkan foto palsu bersama suaminya yang berlatar tempat-tempat tertentu, sesuatu yang menjadi pertanyaannya. Dan ketika hendak menghadiri pernikahan tersebut Ryan meminta Alex untuk menjadi pasangannya. Lalu hadirlah mereka dipernikahan tersebut dan pada suatu kejadian Ryan diminta meyakinkan calon suami adiknya yang ragu untuk melakukan pernikahannya.
Tentang hubungannya dengan Alex, Ryan tidak bisa mendeskripsikan hubungan macam apa yang dijalaninya. Mereka hanya bercinta dan berhubungan tanpa ada status dan komitmen. Akhirnya timbul keinginan Ryan untuk memiliki hubungan yang lebih jelas dengan Alex. Namun ketika Ryan berusaha menemui Alex di rumahnya, dia mendapati Ternyata Alex memiliki Suami dan Anak.
Saya melihat bagian-bagian cerita dalam film ini sarat dengan nuansa pengibaratan. Semua ibarat-ibaratnya bertumpu pada tema “kehidupan yang real dan yang palsu”. Kebiasaan dan kesukaan Ryan dalam beterbangan serta prinsip hidupnya adalah gambaran tentang hidup yang palsu, bagaimana dia jarang sekali menyentuh tanah (daratan), dimana terjadinya kehidupan normal, interaksi sosial, dengan sejuta dinamikanya. Justru kehidupan ril ialah fakta-fakta dan keadaan yang terlekat pada karyawan-karyawan yang dipecat oleh Ryan tersebut. Resiko, masalah, kecemasan, kesedihan, tanggung jawab, beban adalah bagian dari kehidupan yang ril. Hubungan yang dijalani oleh Ryan dan alex adalah cerminan dari hubungan cinta yang palsu, yaitu hubungan cinta dan romantika tanpa ada status, tujuan dan komitmen dan tanggung jawab yang jelas. Fakta menyakitkan tentang Alex yang ternyata berumah tangga dan memiliki anak adalah potret dari kehidupan cinta yang rll. Kehidupan cinta yang ril adalah hubungan cinta yang berada pada status yang jelas, memiliki komitmen, dan siap akan beban dan resikonya. Dan yang menarik adalah adalah ketika kita melihat penjelasan tentang foto palsu adiknya bahwa; mereka tidak memiliki biaya berbulan madu dengan bepergian ke berbagai tempat karena telah menginvestasikan dana yang mereka miliki kepada bisnis perumahan “Hanya karena kami tidak bisa bepergian, bukan berarti kami tidak bisa berfoto” dengan gamblang menyindir Ryan bahwa perjalanan-perjalanan menelusuri tujuan dan jarak adalah palsu, sebuah rencana hidup yang tidak penting apalagi menjadi orientasi dan target hidup. Yang ril sebenarnya adalah pernikahan serta rencana-rencana dan dinamika yang akan dihadapi. Kebahagiaan yang sebenarnya adalah kebahagiaan yang berasal dari cara hidup yang umum. Komitmen, tanggung jawab, tujuan, ikatan, beban, bahkan matipun bagian dari kehidupan sebenarnya. Karena Pada hakekatnya segala sesuatu itu memiliki beban, resiko dan tanggung jawab, salah kalau kita menganggap bahwa hal terbaik dalam hidup adalah mencoba melepaskan “beban”. Itulah kehidupan ril dan manusia pada dasarnya akan cenderung menjalani itu. Seperti halnya Ryan yang sebelumnya hanya ingin sebatas menikmati cinta saja akhirnya menyadari bahwa ia ingin menjalani hubungan cinta yang ril bersama Alex. Jadi jika Ryan pada seminar-seminar menyuruh kita untuk mengeluarkan semua isi tas kita agar tidak terbebani, jangan diikuti.., karena seharusnya dia mengatakan: “masukkan semua barangmu ke dalam tas dan angkatlah beban beratnya, karena inilah realitas hidup.....”
Ahfa Rahman
04-05-2014
“Antara kehidupan yang real dan yang palsu”
Up in the air adalah film yang menceritakan tentang seseorang yang pekerjaannya adalah memecat karyawan. Dia disewa oleh bos-bos perusahaan karena mereka menyadari memecat bukanlah perkara mudah. Dia melakukan perjalanan dari 1 kota ke kota yang lain mendatangi perusahan yang menyewanya untuk memecat karyawan lalu memberikan treatment dan harapan-harapan agar yang bersangkutan tidak hilang kendali dan termotivasi untuk bangkit dalam hidupnya. Selain itu dia sering menjadi “motivator”di seminar-seminar dan yang menjadi tema kesukaannya adalah “Melepaskan Beban”. Ryan Bingham (George Cloney) sangat menikmati pekerjaan dan perjalanannya tersebut. Dia menghabiskan hampir sebagaian besar hidupnya dalam perjalanan udara dan singgah di hotel-hotel bandara, dan karena hal itu muncullah ambisi pribadi untuk mencapai radius mil tertentu dalam perjalanan udaranya. Sebagai seorang individu dia memiliki prinsp hidup yang tak biasa, dia tidak ingin menikah, tidak ingin punya anak, tidak ingin punya beban dan tanggung jawab, serta hal-hal lain yang identik dengan kehidupan normal.
Dalam perjalannanya Ryan bertemu dengan 2 perempaun, Alex Goran “Vera Farmiga” yang kemudian terlibat “affair” dengannya, dan Natalie Keener “Anna Kendrick” seorang karyawan muda kantornya yang sempat mengajukan ide tentang memecat karyawan menggunakan video chat untuk menghemat biaya. Karena tidak setuju dengan idenya serta menganggap Natalie tidak paham penuh tentang pemecatan, Ryan terpaksa mengajaknya “beterbangan” untuk mengajari dan menunjukkan bahwa memecat tidaklah semudah yang dipikirkannya.
Hubungannya asmaranya dengan Alex terlihat menarik, karena sama2 “penerbang”, mereka mengatur jadwal agar bisa bertemu di pemberhentian dan waktu yang sama. Di sela-sela itulah mereka melepas rindu dan melakukan hubungan asmaranya. Bersama Natalie dia melakukan pekerjaannya memecat karyawan. Dalam interaksinya, Ryan mendapati seorang Natalie dengan karakternya yang lugu dan memiliki kecenderungan dan fanatisme kepada kehidupan yang normal; menikah, karir, komitmen, kepekaan terhadap masalah, menyadari beban dan tanggung jawab dsb. Sangat berbeda dengan prinsip dan gaya hidup Ryan. Pada suatu waktu adik Ryan yang akan menikah memiliki permintaan yang unik yaitu membuatkan foto palsu bersama suaminya yang berlatar tempat-tempat tertentu, sesuatu yang menjadi pertanyaannya. Dan ketika hendak menghadiri pernikahan tersebut Ryan meminta Alex untuk menjadi pasangannya. Lalu hadirlah mereka dipernikahan tersebut dan pada suatu kejadian Ryan diminta meyakinkan calon suami adiknya yang ragu untuk melakukan pernikahannya.
Tentang hubungannya dengan Alex, Ryan tidak bisa mendeskripsikan hubungan macam apa yang dijalaninya. Mereka hanya bercinta dan berhubungan tanpa ada status dan komitmen. Akhirnya timbul keinginan Ryan untuk memiliki hubungan yang lebih jelas dengan Alex. Namun ketika Ryan berusaha menemui Alex di rumahnya, dia mendapati Ternyata Alex memiliki Suami dan Anak.
Saya melihat bagian-bagian cerita dalam film ini sarat dengan nuansa pengibaratan. Semua ibarat-ibaratnya bertumpu pada tema “kehidupan yang real dan yang palsu”. Kebiasaan dan kesukaan Ryan dalam beterbangan serta prinsip hidupnya adalah gambaran tentang hidup yang palsu, bagaimana dia jarang sekali menyentuh tanah (daratan), dimana terjadinya kehidupan normal, interaksi sosial, dengan sejuta dinamikanya. Justru kehidupan ril ialah fakta-fakta dan keadaan yang terlekat pada karyawan-karyawan yang dipecat oleh Ryan tersebut. Resiko, masalah, kecemasan, kesedihan, tanggung jawab, beban adalah bagian dari kehidupan yang ril. Hubungan yang dijalani oleh Ryan dan alex adalah cerminan dari hubungan cinta yang palsu, yaitu hubungan cinta dan romantika tanpa ada status, tujuan dan komitmen dan tanggung jawab yang jelas. Fakta menyakitkan tentang Alex yang ternyata berumah tangga dan memiliki anak adalah potret dari kehidupan cinta yang rll. Kehidupan cinta yang ril adalah hubungan cinta yang berada pada status yang jelas, memiliki komitmen, dan siap akan beban dan resikonya. Dan yang menarik adalah adalah ketika kita melihat penjelasan tentang foto palsu adiknya bahwa; mereka tidak memiliki biaya berbulan madu dengan bepergian ke berbagai tempat karena telah menginvestasikan dana yang mereka miliki kepada bisnis perumahan “Hanya karena kami tidak bisa bepergian, bukan berarti kami tidak bisa berfoto” dengan gamblang menyindir Ryan bahwa perjalanan-perjalanan menelusuri tujuan dan jarak adalah palsu, sebuah rencana hidup yang tidak penting apalagi menjadi orientasi dan target hidup. Yang ril sebenarnya adalah pernikahan serta rencana-rencana dan dinamika yang akan dihadapi. Kebahagiaan yang sebenarnya adalah kebahagiaan yang berasal dari cara hidup yang umum. Komitmen, tanggung jawab, tujuan, ikatan, beban, bahkan matipun bagian dari kehidupan sebenarnya. Karena Pada hakekatnya segala sesuatu itu memiliki beban, resiko dan tanggung jawab, salah kalau kita menganggap bahwa hal terbaik dalam hidup adalah mencoba melepaskan “beban”. Itulah kehidupan ril dan manusia pada dasarnya akan cenderung menjalani itu. Seperti halnya Ryan yang sebelumnya hanya ingin sebatas menikmati cinta saja akhirnya menyadari bahwa ia ingin menjalani hubungan cinta yang ril bersama Alex. Jadi jika Ryan pada seminar-seminar menyuruh kita untuk mengeluarkan semua isi tas kita agar tidak terbebani, jangan diikuti.., karena seharusnya dia mengatakan: “masukkan semua barangmu ke dalam tas dan angkatlah beban beratnya, karena inilah realitas hidup.....”
Ahfa Rahman
04-05-2014